Amalan yang keliru di bulan Ramadhan

by - 21:01

Assalamualaikum Wr. Wb

Sebentar lagi bakalan memasuki bulan Ramadhan, nah setelah membaca artikel dari https://muslim.or.id ternyata beberapa amalan yang seringnya saya lakukan selama ini ternyata keliru. 


1. Ziarah kubur sebelum bulan Ramadhan. 

Sebenarnya saya tidak mengkhususkan harus ziarah kubur sebelum bulan Ramadhan, hanya saja karena tinggal jauh jadinya hanya sebelum atau sesudah Ramadhan saja ada waktunya. Tapi, ketika ada waktu pun biasanya Ziarah kubur sih. Nah, mungkin bagi yang kelirunya disini jika mengkhususkan ziarah yang seberanya tidak ada dalam ajaran agama kita. Ziarah kubur sebenarnya untuk mengingatkan kita bahwa kematian itu pasti dan agar lebih memperbayak amal. (jadi introspeksi diri deh)

2. Padusan, Mandi Besar, atau Keramasan Menyambut Ramadhan

Nah, kalau ini sih belum pernah saya lakukan ya. Tapi menurut pendapat saya, sebagian orang yang melakukan hal ini mungkin merasa harus mensucikan diri sebelum masuk bulan yang suci (yaa menurut pendapat ku ya).

3. Menetapkan Awal Ramadhan dengan Hisab

Kalau untuk ini, saya masih kurang paham. Namun, dari beberapa sumber artikel yang saya baca menyetujui bahwa awal puasa Ramadhan tidak tergantung pada Hisab melainkan harus sesuai rukyah hilal sebagaimana ajaran Rasulullah hallallahu ‘alaihi wa sallam. 

4. Melafazhkan Niat “Nawaitu Shouma Ghodin…”

Wah, ini mah selalu saya lakukan apalagi waktu kecil. Ternyata ini tuh nggak ada dalam tuntunan agama. Memang puasa haruslah di awali dengan niat tapi tidak dilafazhkan tapi didalam hati.

5. Do’a Ketika Berbuka “Allahumma Laka Shumtu wa Bika Aamantu…”

Ini nih yang menjadi kebiasaan dari kecil. Sebenarnya udah tahu kalau doanya bukan ini tapi selalu saja kecoplosan.
Nah doa berbuka yang dianjurkan ini: 

Ø°َÙ‡َبَ الظَّÙ…َØ£ُ ÙˆَابْتَÙ„َّتِ الْعُرُوقُ ÙˆَØ«َبَتَ الأَجْرُ Ø¥ِÙ†ْ Ø´َاءَ اللَّÙ‡ُ

“Dzahabazh zhoma-u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)” (HR. Abu Daud. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud)

6.  Membayar Zakat Fithri dengan Uang

Untuk yang ini masih perlu saya kaji lagi deh, bukan karena saya tidak mau membayar menggunakan beras tapi saya merasa akan lebih bermanfaat jika saya membayar menggunakan uang (mungkin dia bisa menggunkan untuk membeli bahan pokok yang lain). Untuk lebih jelasnya akan saya cari tahu lagi.


Cukup 6 saya yang saya bahas disini, tetapi di artikel aslinya itu ada 14 hanya saja saya mengambil apa yang menjadi kebiasan saya. Lebih lengkapnya bisa baca di https://muslim.or.id


0 komentar