Thanks For Myself

by - 01:00

To: Fitri

Tepat tanggal 20 Maret 2019 genap sudah usai mu 25 tahun artinya sudah 1/4 abad sudah kamu lalui. Selama perjalanan yang panjang itu saya ucapkan terima kasih sudah berusaha hingga hari ini. Saya tau kamu belum bisa memberikan apa apa kepada keluarga mu tapi saya yakin hari itu akan ada masanya. Sepanjang saya mengenal mu, kamu selalu berusaha mencapai apa yang kamu inginkan hingga kamu tiba dititik yang sudah tidak sanggup lagi namun kamu masih bisa bertahan dan lanjut berjuang, saya percaya saat ini kamu belum sepenuhnya berjuang dan itu yang membuat saya sedih melihatnya, seakan kamu mulai putus asa. Tapi percayalah masih ada orang yang akan setia disampingmu dan selalu menjaga serta memberikan semangat.

Saya mengenal mu dari kecil bahkan dari sangat kecil, tapi saya tidak begitu paham dirimu hingga kamu dewasa, namun mengingat pencapaian mu sejak kecil yang selalu mewakili sekolah mu berkompetisi yaa meskipun tidak membawa juara tapi percayalah itu sudah cukup membuat bangga kedua orang tua mu. Ya saya tau kamu terkadang  membuat orang tua mu marah terutama mama kamu tidak mendengarkan perintahnya tapi mama mu selalu sadar menghadapi keras kepala mu i, mungkin setelah dewasa kamu akan menyadari kebodohan mu waktu itu. Saya tau kamu selalu ingat tentang bapak mu, saat dia membuatkan tendah kemah tepat di samping rumah bawah jendela kamar, dan memasang lampu gantung kemudian tertidur dan bangunnya sudah ada di kamar. Saya tau kamu sangat rindu momen itu ketika semua keluarga mu berkumpul dan bercanda bersama. Hanya saja saya kecewa kepada mu ketika bapak mu sakit dan kamu disuruh untuk membersihkannya kemudian kamu mengatakan "Ah tidak mau, bapak bau" sungguh sampai hari ini pun saya yakin kamu sedih dan merasa bersalah meskipun waktu itu usia mu 10 tahun. Sepeninggalan bapak membuat kesabaran dan kekuatan menjadi tolak ukur yang luar biasa bagi mu, dan semua itu dapat kamu lalui karena perjuangan seorang mama yang luar biasa hebatnya, hingga menginjak sekolah lanjut tak sedikit pun kamu kekurangan perlengkapan sekolah, dan saya pun bangga dengan mu karena prestasi yang kamu torehkan tetap terjaga dan sedikit membuat bangga mama mu. Saya yakin ada kenakalan yang membuatmu sadar hingga saat ini dan membangun tameng ketika kamu dewasa, meskipun itu sedikit berlebihan. Baiklah, tak terasa bangku sekolah menengah menantimu dan dengan susah payah kamu mengikuti seleksi masuk, sementara itu orang orang mulai memperingati mama mu kalau saja uang pendidikan di sekolah itu lebih mahal dari sekolah lainnya, hingga mama mu mulai ragu tapi karena tekat mu tetap bertahan dan mama mu bersyukur karena semua kekhwatiran tidak beralasan itu terselesaikan dengan saya mendapat beasiswa hingga lulus. Satu hal yang saya ingat ketika kamu dapat memberikan hadiah dari hasil kompetisi mu ke mama mu, saya merasa bangga melihat mu melakukan itu dan saya percaya kamu pun merasakan hal yang sama yaa walaupun itu sedikit dibanding apa yang mama mu berikan selama itu. Menempuh perguruan tinggi memang tidak mudah, dan saat itu kamu tidak lulus jalur undangan, ya kecewa memang tapi yakinlah saat itu kamu marah tidak ikut bimbingan belajar tapi percayalah karena keluarga mu yakin akan dirimu jadi mereka tidak membiarkan mu mengikuti bimbingan belajar. Dan kerja keras serta doa orang terdekat mu membuatmu lulus di Universitas terbaik di Indonesia Timur. Bangga? ya memang perasaan itu ada disaat orang lain tidak bisa lulus meski sudah membayar jutaan untuk bimbingan. Waktu terus berjalan dan kesibukan demi kesibukan membuat kamu jarang memberikan perhatian extra ke mama mu satu -satunya orang tua yang kamu miliki saat itu, hingga tiba saat mama mu sakit dan kamu berada di luar kota, kemudian kamu tiba dan melihat mama mu sudah semakin sakit dan dengan bodohnya kamu memberikan coklat yang dia minta padahal kamu tau kalau mama mu sedang gula. Ya saya tau kamu tidak tega dengan permintaan beliau tapi karena pikiran bodoh mu itu membuat nyawa ibumu terancam. Dua malam berselang dan mama mu semakin sakit, dan membawanya ke rumah sakit, saya melihat dokter memarahi mu karena gula beliau sudah sangat tinggi dan perhatian mu kurang, Yaa saya tau bebebapa bulan iitu kamu tidak ada didekatnya dan melalui telpon beliau hanya mengatakan dia baik-baik saja. Beberapa minggu menemani beliau di rs dan malam itu itu pun tiba ketika dokter dengan terpaksa memasukkan beliau ke ruang ICU dan menjelang subuh mama mu, orang tua satu - satu mu telah meninggalkan dirimu untuk selamanya. Teman silih berganti datang melihat kamu yang senyum dan tertawa bersama saat itu, meskipun pikiran beberapa teman mu menganggap kamu biasa saja, tapi saya kenal kamu dan kamu tidak bisa menunjukkan hal semenyedihkan itu keorang-orang, mereka hanya tidak tau bagaimana air mata mu jatuh dikamar mandi tiap saat. Saat itu saya sadar "Ooo kamu ternyata sudah dewasa" cukup kamu, saya dan Tuhan yang tahu bagaimana perasaan mu saat itu. setelah kepergian mama mu saya yakin kamu masih ingat janji mu ke mama mu kalau kamu akan menjaga adik mu dengan baik.Tapi kenapa sampai saat ini janji itu belum kamu tepati sepenuhnya? kemana perginya semangat mu yang dulu? saat ini saya ingin mengutuk dirimu yang tidak becus tapi saya percaya satu hal akan dirimu, kamu akan bangkit pada saat yang tepat dan percayalah akan hal itu. Saatnya tiba untuk kelulusan dan betapa sedihnya kamu ketika semua orang menanyakan orang tua mu duduk dimana, dan saya hanya dengar kamu bilang di sana, di sana dan di sana yang kamu tunjuk hanya om dan nenekmu. Prosesi kelulusan yang begitu singkat tapi hingga saat ini belum ada sesuatu yang berarti terjadi setelah prosesi itu.

Harapan, doa, usaha selalu menemani hari-hari ini entah kapan itu semua terwujud. di 1/4 abad mu ini jadilah manusia yang bisa memanusiakan orang lain, yang bisa berarti dari segi apapun itu. Jadikan hari kemarin pelajaran dan hari esok kesempatan dan harapan baru. 

Happy birthday Fitri.
Saya kenal kamu dan kamu kenal saya. 
Be yourself. don't waste your time for useless things

4 komentar