• Home
  • About Me
  • Thought
  • Anything
    • review
    • studies
  • Favorite
    • Channel
    • books
facebook twitter instagram youtube Linkedin Email

Hello !

Banyak yang bertanya kenapa kuliahnya pilih geophysics. Sebenarnya dari jaman SD sampai SMP kalau ditanya cita-citanya apa pasti jawabnya guru. Mau jadi guru apa tidak tahu juga pokoknya asal reflek aja jawabnya guru. Nah, berlanjut ke SMA masih tetap jadi guru hingga akhir kelas XI di SMA sudah mulai mikir-mikir lagi, ikut Olimpiade bidang Astronomi tidak membuat saya kepengen jadi astronot, namun tetap suka dengan berbagai aspek di astronomi mulai dari mengukur paralaks bintang satu dengan lainya, mengukur magnitudo satu bintang dan berbagai hal yang berkaitan dengan galaksi Bimasakti. Sampai saatnya kelas XII SMA dan harus menentukan bakalan lanjut kemana dan ambil jurusan apa, seolah-olah pilihan saat itu bakalan jadi penentu masa depan hingga puluhan tahun kedepan.

Ada beberapa pilihan untuk meneruskan ke perguruan tinggi negeri yaitu melalui jalur SNMPTN Undangan, SNMPTN Tertulis, JPPB dan POSK. Untuk SMA dengan akreditasi A maka dapat mengirim sebanyak 75% siswanya untuk mengikuti jalur SNMPTN Undangan. Hal itu pun tidak saya sia-siakan, saat itu diperbolehkan memilih 3 (tiga) jurusan berbeda sehingga saya memilih kedokteran hewan IPB, Meteorologi terapan IPB dan Kedokteran hewan unhas. Tak ada alasan jelas mengapa saya harus memilih kedokteran hewan. Dan pilhan itupun ditentang oleh beberapa guru dan keluarga, katanya untuk apa jadi dokter hewan nanti kamu pengang babi, anjing dan itu kotor, haram lagi kurang lebih begitu kata mereka.
Sampai saatnya pengumuman dan hasilnya saya tidak lulus dimanapun. Tak ada yang dapat menahan kekecewaan saat itu, hanya itu satu – satunya harapan saya kuliah karena untuk mengikuti SNMPTN tertulis banyak orang tua yang menghabiskan uangnya untuk biaya bimbingan anaknya demi lulus di PTN negeri dan saya bukan dari kebanyakan siswa yang dapat dibiayai oleh orang tuanya. Semalaman saya menangis dan terus memikirkan peluang lain agar dapat kuliah. Akhirnya saya coba mendaftar melalui jalur JPPB dan tetap memilih Kedokteran hewan namun hasilnya pun sama. Hingga akhirnya saya mendaftar lagi untuk jalur SNMPTN tertulis dan berusaha belajar dengan giatnya demi bisa kuliah (proses belajarnya lain kali dishare)

Saat mendaftar kuliah tanpa alasan yang jelas saya tidak ingin lulus di UNHAS, tapi karena sudah 2 kali tidak lulus sehingga gengsi tidak ingin di unhas berujung memilih unhas dengan harapan setidaknya dapat kuliah. Sewaktu mengisi form pendaftaran untuk SNMPTN tertulis pilihan pertama yaitu kedokteran hewan Unhas masih saja kekeh dengan pilihan ini, kedua yaitu geofisika unhas dengan alasan karena mirip-mirip astronomi (kenyataanya beda jauh, maklumlah masih awam waktu itu), ketiga yaitu administrasi negara UNM alasannya jika lulus disini bisa ketemu sama teman sekaligus sepupu jadi ada teman satu jurusan. Pemikiran yang sangat tidak mendasar untuk memilih jurusan.


Selang 3 bulan kedepan pengumuman SNMPTN tertulis dan alhasil saya lulus di prodi Geofisika, senang? Yaa tentu saja. Pikiran tentang geofisika itu apa? Belum kepikiran saking senangnya bisa lulus. Dulunya tidak ingin kuliah di Unhas sekarang tidak kepikiran lagi hingga akhirnya graduated juga.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Do you Have a Dream?

Baru-baru ini saya menonton drama korea School 2017. Sebenarnya drama ini semetara tayang di korea namun sampai episode 12 saya bisa mengambil beberapa pelajaran salah satunya tentang mimpi. Menurut saya mimpi itu tidak sebatas bunga tidur tapi suatu keinginan yang mendasari seseorang melakukan suatu yang disukai. Tetapi beda halnya dengan keinginan itu sendiri, bisa jadi keinginan bukan suatu yang sukai atau ada hal lain yang mendasari suatu keinginan entah itu desakan orang sekitar atau desakan diri sendiri untuk pembuktian diri misalnya.

Terkadang saya berpikir apakah keinginan ini suatu mimpi? atau hanya keinginan karena tuntutan hidup semata. Hingga saat ini masih belum ada kepastian tentang mimpi itu. Nah, jika di hubungankan dengan cita - cita menurut saya juga berbeda dengan mimpi. Cita - cita bisa lebih kongkret dan nyata misalnya saya sewaktu SD kepingin jadi guru hingga SMA berubah jadi Astronot dan semacamnya, di akhir SMA berubah lagi jadi dokter hewan hingga mendaftar di beberapa Universitas dengan jurusan kedokteran hewan, Sewaktu mendaftar melalui SNMPTN tertulis tahun 2012 dan di nyatakan lolos untuk program studi geofisika akhirnya berubah lagi menjadi ingin menjadi geosantis dan kerja di perusahaan minyak. Hingga saat ini masih bingung juga apa selanjutnya. Mungkin ini efek keinginan yang didasarkan tuntutan hidup.

Jauh sebelum semua cita - cita yang tertuang diatas, ada satu keinginan yang belum pernah terekspos ketika saya ditanyai mengenai keinginan saya. 

Reporter, yaa... itu salah satu keinginan yang tersembunyi dan mungkin tidak bakalan muncul karena terlalu jauh dari basic dan mungkin saya memang tidak punya talent di bidang itu.

After all, mungkin sekarang lebih fokus apa keinginan saya sesungguhnya. Tapi satu hal yang pasti bahwa saya sangat ingin ke luar dari Indonesia entah bagaimana pun caranya.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Pernah tidak merasa :
- waktu itu kok pendek banget?
- ehh... udah jam segini aja.
- wah.. cepatnya nih jam.
- kok lama yaaa...

kalau pernah merasa begitu nah menurut saya sih wajar saja yaa itu manusiawi kok, tapi kurang bersyukur.
Bayangkan saja waktu yang diberikan Tuhan 24 jam dalam sehari dan itu masih saja terasa kurang. Tetapi ketika flashback lagi setelah akan tidur maka akan terasa apa yang dilakukan sehari bermanfaat ataukah tidak sama sekali.

Terkadang karena terlalu sibuk dengan satu urusan akhirnya jarum jam berputar tanpa disadari dan itu yang membuat kita merasa waktu pendek banget dan terkadang pula ketika sedang menunggu seseorang yang leletnya kebangetan nah, saat itu waktu terasa sangat lambat, tetapi sebenarnya sama saja, yang berbeda yaitu mind set kita terhadap suatu keadaan.

Saya berbagi pengalaman saya mengenai waktu dalam hidup saya selama 23thn.

  • Karena hobi saya salah satunya nonton Drama korea, jadilah hampir seharian full cuman nonton drakor doang, dan waktu berlalu begitu saja. Pas dramanya sudah selesai barulah terasa waktu yang tadi terlewati sia-sia, masih banyak kerjaan yang mugkin bisa saya lakukan tapi nyatanya tak ada yang terlaksana. Nah, salah satu kejadian ini menjadikan waktu berlalu cepat dan terasa waktu 24 jam itu tidaklah cukup.
  • Janjian jalan bareng teman pasti semua pernah ngerasain dong, nah suatu hari saya dan beberapa teman janjian buat jalan pokoknya. Janjiannya jam 11 seharusnya sudah siap yaa ehh.... nyatanya sudah hampir jam 1 dan masih belum siap juga. coba ya jika dipikir-pikir apakah keterlambatan itu dikarenakan kegiatan yang bermanfaat ataukah hanya kegiatan yang sia-sia.
Sebelum kuliah dan sekarang pun saya masih menjunjung tinggi orang yang tepat waktu, karena saya merasa dia orang yang dapat menghargai waktu. 

note:
Manusia yang menghargai waktu menurut saya manusia yang menghargai manusia lain dan tidak akan melakukan hal yang sia-sia.

*semoga kedepan saya lebih bisa menghargai waktu, dan tidak kebanyak nonton drama korea.




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Tiba - tiba teringat saat mengerjakan skripsi waktu semester 8 kemarin. Flashback dulu yaa, kuliah di Geofisika tidak hanya perkuliahan di dalam kelas tetapi perlu ada kuliah lapangan untuk mengaplikasikan metode - metode yang telah didapat dikelas. Nah, untuk menambah ilmu dan salah satu kuliah wajib yaitu kerja praktek. Idealnya kerja praktek dilakukan saat semester 6, ketika itu saya kerja praktek di  PT. Elnusa Tbk. salah satu perusahaan Oil Service  di Jakarta Selatan. 

Memasuki semester 7 dan menuju semester 8 menjadi bagian paling dilema ketika dihadapkan untuk menyusun skripsi.  Bagi saya hal yang paling membuat dilema yaitu ketika harus memutuskan judul skripsi dan tempat penelitiannya dimana. Saya punya keinginan mengambil judul mengenai Seismik sehingga beberapa perusahaan sempat saya hubungi tetapi perusahaan sudah deadline untuk penerimaan mahasiswa. Pada saat itu juga saya mengubah haluan mengambil konsentrasi gas bumi dan menghubungi perusahaan gas PT.Energy Equity Epic Sengkang tetapi mentor yang kebetulan ahli dibidangnya sementara melanjutkan pendidikan sehingga tidak dapat  menjadi mentor, pupus sudah keinginan dibidang gas bumi. 

Jauh sebelum memilih seismik dan gas bumi saya ingin mengembangkan program pengolahan data GPR, kemudian salah satu dosen menyatakan "tidak usah terlalu ribet, kamu masih S1 yang dibutuhkan pemahaman". Pernyataan dosen saya rasa ada benarnya, intinya bagaimana saya mengerti apa yang akan saya kerjakan kelak. 

Saya baca beberapa artikel dan majalah yang berhubungan dengan Geofisika, dan saya merasa lebih prefer ke lingkungan bahkan saya lebih suka masalah lingkungan apalagi yang berkaitan dengan politik, entah kenapa saya merasa nyaman saat membaca artikel itu. Saya akan mengambil judul yang berhubungan dengan lingkungan tetapi entah kenapa ada rasa gengsi, bahkan dalam kepala saya berpikir "kenapa juga saya ngambil masalah lingkungan, ntar dibilang tidak bangetlah", sungguh pemikiran yang tidak patut ditiru, tapi itulah apa yang saya pikir saat itu. Hingga pada masa KKN saya masih sibuk mengurus pengajuan tugas akhir dibeberapa perusahaan dan instansi. Hingga beberapa pekan akhirnya diterima di salah satu Instansi dibawah naungan Kemetrian ESDM yaitu PSG (Pusat Survei Geologi) yang berlokasi di Bandung. Senang sih senang apalagi itu berhubungan dengan seismik, kemudian pada bulan agustus 2016 saya berangkat ke Bandung dan setiba di kantor ternyata untuk data seismik yang saya inginkan tidak tersedia jadi saya mengambil mikrotremor, sebernya secara umum hampir sama dengan seismik sih. Ada senangnya juga sih karena setelah membaca beberapa artikel mikrotremor banyak bersentuhan dengan lingkungan.

Sekitar 6 bulan mengerjakan data dan seminar alhasil mencapai gelar S.Si dengan predikat sangat memuaskan. Alhamdulillah lah akhirnya kelar juga.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

// About Me//

Hi, I’m Fitriani and you can call me fitri. Welcome to the one and only blog! Live in Makassar, and graduated from Hasanuddin University (Red Campus) Indonesia country I’m early twenty three years old. I like something simple but no plain and cute. It’s like watching news instead of soap opera (but like Korean Drama). When go hang out that just ate. Have got a business hand craft. Blood type A (May be you can explain about my behavior).

***


// Beauty Profile//

Skin Concern
Face : Oily skin all of face, big pores, comedos, warm undertone skin.
Body: The smallpox, I got it even before 7 years old

***


// About Blog //

This is what I want was created on 2017, post are using english and bahasa. Expect a lot of my opinion and any referensi from other blog.  Actualy I have a blog from 2009 but because long not been used so that it forgot the email and password, and since 2017 to make blogs.




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Layaknya beberapa negara lainnya, Indonesia melakukan pemblokiran Telegram pada tanggal 14 Juli 2017. Pemblokiran dilakukan karena dugaan kelompok radikal menggunakan aplikasi buatan kakak beradik Pavel Durov dan Nikolai Durov pada 2013 silam. Nah, salah satu alasan mengapa telegram populer di kalangan radikal yaitu pesan instan yang terenkripsi sehingga konten percakapan tak bisa diintip bahkan oleh perusahaan pembuatnya. Selain enkripsi Telegram juga punya beberapa fitur seperti secret chat dan destruct yang bisa menghapus isi pesan menggunakan timer.

Pengguna Telegram di dunia pada tahun 2016 menurut Databoks,Katadata Indonesia yaitu 100 juta pengguna jauh di bawah Whatsapp dan Facebook yang hampir 1 milliar pengguna aktif perbulannya.

Pengguna aktif social media per bulan (sumber : Databoks,2017 )

Meskipun pengguna aktif Whatsapp dan Facebook melebih pengguna Telegram namun diaggap masih dalam kawasan "aman" penggunaannya. 

Nah, berikut DNS Telegram yang di blokir: t.me, telegram.me, telegram.org, core.telegram.org, desktop.telegram.org, macos.telegram.org, web.telegram, venus.web.telegram.org, pluto.web.telegram.org, flora.web.telegram.org dan flora-1.web.telegram.org. Buat kalian yang ingin membaca siaran pers mengenai pemblokiran Telegram bisa berkunjung ke kominfo.go.id .

Beberapa saat yang lalu saya mencoba mendownload aplikasi telegram melalui Playstore dan nampaknya berhasil terdownload. Kemungkinan yang terblokir hanya DNS yang mencurigakan dan memlalui web.
Berhasil terdownload
Registrasi pun berhasil

Jadi, secara umum Telegram tidak sepenuhnya terblokir dan masih dapat digunakan. Mungkin setelah mendownload aplikasi Telegram ini bakalan di hapus lagi karena masih belum dibutuhkan untuk saat ini :). 




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Seperti judulnya Something Special, sesuatu yang lebih dari biasanya wajarlah disebut special. Memulai blog yang baru dengan sesuatu yang special. Kali ini saya sedikit beropini  mengenai sesuatu yang special yaitu kehidupan. Saya pikir semua manusia memiliki kehidupan yang special. Walaupun terkadang sebagian orang berpikiran " apasih yang special dihidup ini" atau "tak ada yang special di kehidupanku". Pernyataan itu menurutku sangat keliru, karena setiap orang memiliki jalan hidup masing- masing dan tak ada satupun jalan hidup itu sama. Nah, itulah yang membuat kehidupan yang kita jalani sangat special.

Mungkin kita pernah berpikir, "musibah ini terlalu berat untukku", "saya tidak lulus, mungkin saya sial" ataukah "jalanku tidak pernah dimudahkan". Sungguh pemikiran ini sangat mengecewakan untuk diperdengarkan sesama manusia apalagi di hadapan Tuhan. Saya mengatakan demikian karena mungkin saja orang yang mendengarkan kalimat itu jauh lebih sulit dari kesulitan yang dirasakan. Bukannya saya tidak pernah melakukan hal itu tapi mungkin sering, sehingga saya belajar banyak hal yang perlu diperbaiki.

Ketika semua manusia berpikir akan something special dalam hidupnya, saya percaya rasa syukur akan ada. karena menurut Pandji Pragiwaksono "Sedikit lebih beda lebih baik daripada sedikit lebih baik", jadi temukan something special dalam hidup ini dan menjadilah sedikit lebih beda. 

Tak perlu susah mencari something special itu karena semua manusia sudah special dengan dirinya sendiri cukup be your self, dan hal special itu dengan sendiri kamu sadari.

Opini pertama ini sedikit dan masih kurang, tapi semoga bisa lebih baik kedepannya dan menjadi something special untuk pembaca.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
“Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi ~ mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
~ Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts

About me

About Me

Sometimes later becomes never.
Do it Now

Follow Me

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • linkedin
  • youtube

Categories

Anything Channel Favorite Geophysics Thought Youtube books review skincare

Popular Post

Blog Archive

  • ►  2022 (1)
    • ►  Agustus 2022 (1)
  • ►  2020 (3)
    • ►  September 2020 (1)
    • ►  Januari 2020 (2)
  • ►  2019 (20)
    • ►  Agustus 2019 (3)
    • ►  Juli 2019 (2)
    • ►  April 2019 (4)
    • ►  Maret 2019 (6)
    • ►  Februari 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (4)
  • ►  2018 (20)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Agustus 2018 (3)
    • ►  Juni 2018 (1)
    • ►  Mei 2018 (1)
    • ►  April 2018 (10)
    • ►  Maret 2018 (1)
    • ►  Februari 2018 (1)
    • ►  Januari 2018 (2)
  • ▼  2017 (8)
    • ▼  Oktober 2017 (1)
      • Tak Terencana
    • ►  Agustus 2017 (2)
      • Dream!!!
      • Time Is Yours
    • ►  Juli 2017 (3)
      • Mengenang!!! Dilema Tugas Akhir
      • About Me
      • Telegram Masih Ada
    • ►  Mei 2017 (2)
      • Something Special
      • Quote: Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membe...

Followers

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates